mau jalan.jalan..
jalan.jalan liat pemandangan..
pemandangan yang mengundang..
mengundang kedamaian..
dan ketentraman..
mau jalan.jalan..
jalan.jalan interlokal..
liat budaya tradisional..
yang bikin indonesia jadi terkenal..
mau jalan.jalan..
jalan.jalan ke pematang..
kalau lagi gag punya uang..
sayang o sayang dijakarta jarang.jarang..
keliatan pematang..
*errrr.. dilema anak muda yang pengen jalan.jalan bersama teman.teman
Jumat, 22 Januari 2010
bak bik buk.. baik dan buruk 8??
baik dan buruk
ada baik
ada buruk
dua sifat yang sudah ada dalam lubuk
baik dan buruk
semakin dikelai
terlihat semakin buruk
akan lebih baik
ditimbang
maslahat dan mudharat
jaga maslahat hindari mudharat
jangan dibuat kabut apalagi ribut..
sisi baik dan buruk
biasa saling mengingatkan bahkan saling menyambut..
ada baik
ada buruk
dua sifat yang sudah ada dalam lubuk
baik dan buruk
semakin dikelai
terlihat semakin buruk
akan lebih baik
ditimbang
maslahat dan mudharat
jaga maslahat hindari mudharat
jangan dibuat kabut apalagi ribut..
sisi baik dan buruk
biasa saling mengingatkan bahkan saling menyambut..
Senin, 04 Januari 2010
ikan cucut yuuu lanjuttt
Ini nih lanjutan dari notes yang kemarin aku janjikan.. hehe
Boleh copas dari buku aslinya karya Mohamad Zaka Al Farisi..
Silahkan dicoba.. hho dibaca maksudnya..
Dikisahkan bahwa Alqamah bi Haris pergi menemui Rasulullah saw bersama tujuh orang dari marganya. Bergitu sampai di tempat yang fituju, Alaqamah mengucap salam.
Dari dalam rumah, terdengar seseotrang menjawab salam. Kemudian, pintu dibuka dan dari balik pintu keluarlah seseorang dengan wajah yang sangat menawan.
“kalian siapa?” Tanya Rasulullah saw
“kami orang –orang mukmin.”
“Harus ada bukti. Katakan apa bukti keimanan kalian!”
“Kami percaya kepada lima belas perkara. Lima perkara yang Engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang diperintahkan oleh utusan Engkau kepada kami, dan lima perkara sisanya sudah menjadi kebiasaan kami sejak zaman jahiliah.”
“Apa lima perkara pertama yang kuperintahkan kepada kalian itu?”
“Engkau telah memerintahkan kepada kami agar beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, serta takdir Allah yang baik maupun yang buruk.”
“Lima perkara yang diperintahkan oleh utusanku?”
“Utusan Engkau memerintahkan kami supaya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Engkau adalah Rasulullah, mendirikan shalat fardu lima waktu, menjalankan shaum Ramadhan, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji bila mampu.”
“Lalu, lima perkara yang sudah menjadi kebiasaan kalian sejak zaman jahiliah?”
“Bersabar ketika susah, bersyukur ketika senang, berani ketika berperang, ridha ketika mendapat cobaan, dan tidak merasa gembira dengan musibah yang menimpa orang lain.”
Rasulullah semakin menarik mendengar penuturan mereka. Kata-kata mereka teratur, bermakna, jelas, lugas, dan mudah dipahami. Tidak mengherankan jjika kemudian beliau memuji mereka. Kedelapan orang ini hanya menunduk malu mendengar pujian dari Rasulullah saw.
“Akan kutunjukkan lima perkara yang menyempurnakan lima belas perkara yang sudah ada pada kalian. Pertama, jangan menumpuk-numpuk sesuati yang tidak akan kalian makan. Kedua, jangan membangun rumah yang tidak kalian huni. Ketiga, jangan berlomba memperebutkan sesuatu yang akan kalian tinggalkan. Keempat, tinggalkan hal-hal yang tidak berguna. Kelima, berusaha mencari bekal untuk kehidupan akhirat kelak,” kata Rasulullah saw.
Ada sebuah kalimat bijak menyatakan bahwa, sebuah kisah jauh lebih bermakna daripada pemaparan panjang lebar yang serius dan berbobot sekalipun. Maka dari itu penulis tersebut membuat buku yang dapat menjadi Chicken soup Islami penghangat jiwa seperti ini. Insya Allah.
Dan penulisnya pun berkata, bahwa sebagaimana kita ketahui, kisah termasuk salah satu gaya bertutur al-Quran dalam menyampaikan pesan-pesannya kepada umat manusia.
Wassalam
Smuga bermanfaat ^^
Boleh copas dari buku aslinya karya Mohamad Zaka Al Farisi..
Silahkan dicoba.. hho dibaca maksudnya..
Dikisahkan bahwa Alqamah bi Haris pergi menemui Rasulullah saw bersama tujuh orang dari marganya. Bergitu sampai di tempat yang fituju, Alaqamah mengucap salam.
Dari dalam rumah, terdengar seseotrang menjawab salam. Kemudian, pintu dibuka dan dari balik pintu keluarlah seseorang dengan wajah yang sangat menawan.
“kalian siapa?” Tanya Rasulullah saw
“kami orang –orang mukmin.”
“Harus ada bukti. Katakan apa bukti keimanan kalian!”
“Kami percaya kepada lima belas perkara. Lima perkara yang Engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang diperintahkan oleh utusan Engkau kepada kami, dan lima perkara sisanya sudah menjadi kebiasaan kami sejak zaman jahiliah.”
“Apa lima perkara pertama yang kuperintahkan kepada kalian itu?”
“Engkau telah memerintahkan kepada kami agar beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, serta takdir Allah yang baik maupun yang buruk.”
“Lima perkara yang diperintahkan oleh utusanku?”
“Utusan Engkau memerintahkan kami supaya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Engkau adalah Rasulullah, mendirikan shalat fardu lima waktu, menjalankan shaum Ramadhan, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji bila mampu.”
“Lalu, lima perkara yang sudah menjadi kebiasaan kalian sejak zaman jahiliah?”
“Bersabar ketika susah, bersyukur ketika senang, berani ketika berperang, ridha ketika mendapat cobaan, dan tidak merasa gembira dengan musibah yang menimpa orang lain.”
Rasulullah semakin menarik mendengar penuturan mereka. Kata-kata mereka teratur, bermakna, jelas, lugas, dan mudah dipahami. Tidak mengherankan jjika kemudian beliau memuji mereka. Kedelapan orang ini hanya menunduk malu mendengar pujian dari Rasulullah saw.
“Akan kutunjukkan lima perkara yang menyempurnakan lima belas perkara yang sudah ada pada kalian. Pertama, jangan menumpuk-numpuk sesuati yang tidak akan kalian makan. Kedua, jangan membangun rumah yang tidak kalian huni. Ketiga, jangan berlomba memperebutkan sesuatu yang akan kalian tinggalkan. Keempat, tinggalkan hal-hal yang tidak berguna. Kelima, berusaha mencari bekal untuk kehidupan akhirat kelak,” kata Rasulullah saw.
Ada sebuah kalimat bijak menyatakan bahwa, sebuah kisah jauh lebih bermakna daripada pemaparan panjang lebar yang serius dan berbobot sekalipun. Maka dari itu penulis tersebut membuat buku yang dapat menjadi Chicken soup Islami penghangat jiwa seperti ini. Insya Allah.
Dan penulisnya pun berkata, bahwa sebagaimana kita ketahui, kisah termasuk salah satu gaya bertutur al-Quran dalam menyampaikan pesan-pesannya kepada umat manusia.
Wassalam
Smuga bermanfaat ^^
Sabtu, 02 Januari 2010
minggu iseng cari-cari artikel
minggu iseng cari-cari artikel daripada cari-cari gambar *kyk lagunya saykoji-online..
Assalamu'alaikum wr.wb
Awalnya sii gara2 prediction si none facebook kita anita.. dia bilang gini ke gw dngn bhasa lmbut nan anggunnya..
"Risca darling, follow your instincts. Romance may be heading your way, and you might not be able to tell the difference between the real thing and an impostor."
nah,,gw bingung.. *namanya juga mnusia kbykan bingung..
yg mesti gw ikutin insting apa qolbu..
mulai dah gw mncari-cari keyword "qolbu-insting" di mbah gugel..
n' yg kluarr notess di bawah ini ni..
sbnrnya udh byk pnjelasan n' buku-buku ttg qolbu.. tp, gag da salahnya coba liat dari sumber-sumber lainnya.. hhe
QOLBU
Manusia, barangkali sosok makhluk paling unik dan misterius. Pada saat tertentu, Ia tampil(mau) menampakkan sebagai sesosok malaikat. Sosok makhluk suci. Seolah tiada dosa sedikitpun membekas dan (dibiarkan) menyelinap dalam dirinya. Tetapi tidak jarang, manusia seringkali menjelma layak iblis-setan. eksistensi, visi dan misi serta perilaku manusia lebih dari iblis-setan itu sendiri. Pendek kata, dalam diri manusia tersimpan dua potensi, baik dan buruk.
Dalam pandangan Islam, seluruh sepak terjang tingkah laku Manusia bermuara dari satu titik, Qolbu (hati). Dari titik sentral inilah, segala kebaikan mengalir. Tempat awal mula kejelekan bermula. Titik ini akan memberikan implikasi dampak positif dan negatif cukup besar bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.
Qolbu memiliki arti dan peranan sentral cukup penting dalam menentukan arah kehidupan manusia. Logika ini barangkali, sehingga dalam strategi dakwahnya, Aa Gym memberikan perhatian utama atas persoalan Qolbu ini dengan desain format “ Management Qolbu (MQ)” nya. KH. Muhyiddin Abdusshomad kurang lebih juga menaruh perhatian yang sama yang dikemas dengan nama “ Penuntun Qolbu”.
Imam al-Ghazali, penyakit Qolbu bermuara pada tiga hal, hasud (iri), riya’ dan ‘ujub atau takabbur (h. 66). Ketiga penyakit ini merupakan induk dari semua penyakit qolbu lainnya. Jika kita cermati ketiga jenis penyakit kronis in, bahkan penyakit-penyakit qolbu lainnya serta kerusakan yang ditimbulkannya sejatinya berpangkal dari ‘Virus’ cinta dunia (Hubbal-Dunya) yang berlebihan.
Akibat terlalu cinta dunia, rasa iri terhadap nikmat yang dimiliki orang lain akan mulai menyelinap dalam qolbu-nya. lalu muncul sifat sombong karena telah merasa memiliki segalanya, kemudian bersemi keinginan untuk memamerkan apa yang telah diperolehnya. Dari sini kemudian tumbuh sikap menghalalkan segala cara asal tujuan dapat tercapai. Yang penting hasil. Tak peduli bagaimana proses yang dilaluinya.
Sebagaimana penyakit jasmani, penyakit Qolbu juga terdapat terapi pengobatannya. Ia senantiasa hinggap dan menghilang dari qolbu manusia sesuai kondisi dan kemauan manusia itu sendiri untuk menyembuhkannya. Setiap kali penyakit itu menimpa dan muncul segera sedini mungkin dihindari dan diupayakan obat penawarnya sebelum berkarat dan mendarah daging sehingga sulit untuk dibasmi. Sebab, penyakit qolbu yang menimpa diri seseorang, dapat berimplikasi negatif bagi kehidupannya.
Ada beberapa terapi penawar agar Qolbu senantiasa jernih dan bersih serta terhindar dari endapan penyakit. Tidak menjadi sarang penyakit. Dalam buku ini dijelaskan ada lima terapi. Tetapi jika diperas diambil saripatinya, maka hanya akan menjadi 2 point saja, yaitu Dzikrullah dan Tadabbur. (h. 86-88). Qolbu yang selalu berdzikir kepada Allah Swt, akan timbul kesejukan jiwa, sehingga seseorang akan menjadi lapang dalam menghadapi segala pernik-pernik problematika kehidupan. Buahnya yang dapat dipetik, ia tidak akan silau atas kenikmatan yang dimiliki orang lain. Begitu juga ia tidak akan sombong dengan kelebihan yang dimilikinya.
Ikhtiar penyembuhan penyakit qolbu yang kedua adalah dengan melakukan tadabbur. Tadabbur adalah merenungkan hakikat kehidupan manusia di dunia serta memikirkan tentang apa yang sedang menimpa dirinya. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang lemah. Kalau kita renungkan semua hal yang ada di dunia ini esensinya milik Allah. Dia-lah juga yang mengaturnya dengan penuh bijaksana. Jadi, sifat iri sama sekali tidak ada mamfaatnya. Itu hanya perbuatan sia-sia.Renungkan!. tidakkah kita malu. Apa yang harus kita pamerkan (riya’) dan buat apa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain. Sebab, itu semua sejatinya milik Allah. Kita hanya diberi amanah buat sementara waktu. Apa yang dapat kita banggakan dan sombongkan, toh semua yang kita miliki akan musnah seiring perjalanan waktu. Itu semua akan diambil kembali oleh Sang pemiliknya.
Hati/Qolbu hampir mirip,,,,,,,, hanya saja kalau otak bekerja menurut logika sedangkan hati bekerja secara insting (bukan insting hewan loooo) otak membuat kita mempunyai kemampuan yang kita pakai di dunia mis skolah, bekerja, melakukan kerjaan rmah dllllllll klo Qalbu/hati, ia berupa fitrah yang dimiliki setiap manusia yaitu percaya akan Tuhan, meyakini adanya hal diluar otak kita bisa menjangkaunya.
Qalbu/hati a/ penyeimbang otak, dimana seringkali otak kita menuntut kita untuk bisa melakukan sesuatu melebihi kapasitas yang kita punya tetapi dengan hati, dengan mengingat bahwa setiap hal yang terjadi sudah ada yang mengatur dengan otomatis otak akan relaks.
klo ane... ade salah-salah mohon dima'afkan dan dikasih masukan yah...
http://islam-fajr.blogspot.com/2008/12/pentingkah-dunia.html
Kaloo gw sii taunya yang satu lagii tuh --> hati nurani yang asalnya dari moral (dulu kn pernah tu dibahass wktu matkul MPKT).. jadi gmn bangsa ini ingin dikatakan sbg bangsa bermoral kaloo pemimpin atau masyarakt di dalamnya aja udh gag punya atau kurang melestarikan hati nurani… iya bukan?!
teruss soal yang penawarr qolbu.. sebenarnya dalam Al-Quran udah byk bgt tuh rumus-rumus jitu ttg penawar or obat qolbu..
ada kan tuh lagunya.. obat hati ada 5 perkara nya..
yang pertama "Baca Qur'an dan maknanya"..
yang kedua, ketiga, keempat, dan kelima jangan lupaa..
adalagii nii artikelnya tentang Al-Quran sebagai penyejuk qolbu..
diringkass aja kalii yiaaa
AL-QUR’AN PENYEJUK QOLBU
Ketahuilah, Al-Qur’an itu mengandung obat segala penyakit qolbu (hati). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Wahai manusia, telah datang kepada kalian mauidzhoh (pelajaran) dari Rabb kalian, dan penyembuh apa yang ada dalam hati.” (QS. Yunus : 57).
“ Dan kami turunkan dari Al-Qur’an ini sesuatu yang merupakan penyembuh dan rahmat bagi orang-orang mu’min.” (QS. Al-Isro’ : 82).
Segala penyakit qolbu itu bermuara pada syubhat (kesamaran pemahaman, ed.) dan syahwat (hawa nafsu), dan Al-Qur’an adalah dapat menyembuhkan keduanya.
Al-Qur’an menerangkan semua itu dengan sebaik-baik keterangan, menjelaskannya dengan sejelas-jelas penjelasan, sangat bagus dan indah tiada yang menandingi, mudah di pahami dan di cerna oleh akal. Al-Qur’an merupakan obat hakiki untuk menyembuhkan penyakit-penyakit qolbu.
Sebagai contoh pengalaman seorang pakar filsafat yaitu Al-Fahrurrozi, yang telah mencapai tingkatan paling tinggi di masanya dalam ilmu filsafat. Namun filsafat ternyata sebuah penyakit ganas pada qolbu seseorang yang hanya menimbulkan keraguan pada I’tiqad (keyakinan) seorang muslim lalu menimbulkan kegelisahan pada qolbunya sebagaimana dikatakan bahwa “akhir keadaan ahli filsafat adalah keraguan”.
Ia menyatakan dengan penuh kesadaran : “Saya perhatikan teori-teori ilmu kalam dan metodologi filsafat, saya nilai tidak mampu mengobati orang sakit dan menghilangkan dahaga. Saya melihat jalan yang paling dekat adalah jalan Al-Qur’an ….Dan barang siapa yang mencoba seperti percobaanku, maka ia akan mengetahui sebagaimana yang aku ketahui.”
Penyembuhan dengan Al-Qur’an tergantung pada pemahaman terhadap Al-Qur’an itu sendiri dan pengetahuan terhadap makna-maknanya. Orang yang Allah beri pemahaman, mata hatinya akan melihat yang haq dan yang bathil dengan begitu jelas sebagaimana ia melihat perbedaan siang dan malam.
Qolbu membutuhkan segala sesuatu yang memberinya manfaat dan melindunginya dari mudharat (bahaya) sebagaimana jasmani membutuhkan segala sesuatu yang memberinya manfaat dan melindunginya dari mudharat. Dengan itu ia akan berkembang menuju kesempurnaan. Tiada jalan menuju kepada kesempurnaan qolbu kecuali dengan Al-Qur’an. Kalaupun ada jalan yang lain, maka itu sangat sedikit dan tidak akan mencapai kesempurnaan.
Wallahu a’lam.
Diringkas dari tulisan Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah dalam kitab Ighotsatul Lahfan. Hal. 50-52. (Majalah Asy-Syari’ah/Vol.I/No. 04/Syawal 1424 H).
ttp://www.darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=422
terusss adalagiii niii tentangg...
Bagaimana mencapai Qolbu sehat yang bekerja dengan harmonis sebagaimana para nabi?
Tentu karena Qolbu adalah direka oleh Yang Mencipta, maka peluru yang mengisi Qolbu yang seharusnya adalah peluru buatan Yang Menciptakan. Sebagai pusat motorik dari aktivitas manusia, Qolbu harus berisi ajaran-ajaran dari Sang Pencipta sebagai suatu yang natural, yang menjadi pasangan diciptakannya Qolbu. Ibarat komputer, maka Qolbu bagaikan sebuah CPU yang harus diinstal oleh Operating System yang tepat dan asli. Program-programnya pun harus diinstal dengan yang Asli, agar unit komputer itu bisa bermanfaat dan tidak menimbulkan masalah bagi penggunanya.
Pelurunya adalah Al-quran sebagai petunjuk hidup, sebuah kitab yang kini hanya dibaca saja tanpa pemahaman akan maksud dan arti dari petunjuk yang dimaksud.
Qolbu yang diisi Quran, akan menciptakan manusia mempunyai visi hidup jelas. Sehingga pikir, kata, dan perbuatannya tidak sia-sia.
Qolbu yang diisi Quran, akan membuat manusia punya kekuatan ekstra, innovative, tangkas, sebagai modal menerima petunjuk2 Nya.
Qolbu yang diisi Quran, akan menciptakan manusia yang sehat jasmani dan ruhaninya, tanpa penyakit yang berarti. Kalaupun ada hal yang tidakberes, maka akan segera direcovery oleh tubuh yang diperintahnya.
Qolbu yang diisi Quran, menjauhkan manusia dari rasa curiga, pesimis, dan paranoid akan masalah yang dihadapi. Tetapi membentuk manusia yang terbuka (Insyiroh) sebagai modal awal masuknya wahyu dari Nya.
“Maka kepada perkataan apakah selain Al Qur'an ini mereka akan beriman?”
QS: 77/50
http://qordon.multiply.com/journal/item/2/ANATOMI_QOLBU
jadi balik lagii deh sekarang pertanyaanya.. sudahkah kita tilawatil qur'an hari ini..
n.n
saling mengingatkan yiaa...
--nb: karena alkisah dari jaman dahulu kala *Rasulullah pernah berdialog dengan Orang-orang mukmin bahwa kita mempunyai "Lima belas perkara plus Lima perkara" yang harus disempurnakan...
apakah itu..????
jadii,,ditunggu yiaa notes selanjutnya... ^^
diambil dari buku Mohamad Zaka Al Farisi..
sebelumnya kita pahami dahulu lebih dalam tentang qolbu yang udah dibahass diatas..
yang perkara-perkara itu.. ditunggu aja yiaa... *atau mngkin udah ada yg pernah baca bukunya.. hhe
-wassalam-
smuga bermanfaat ^^
Assalamu'alaikum wr.wb
Awalnya sii gara2 prediction si none facebook kita anita.. dia bilang gini ke gw dngn bhasa lmbut nan anggunnya..
"Risca darling, follow your instincts. Romance may be heading your way, and you might not be able to tell the difference between the real thing and an impostor."
nah,,gw bingung.. *namanya juga mnusia kbykan bingung..
yg mesti gw ikutin insting apa qolbu..
mulai dah gw mncari-cari keyword "qolbu-insting" di mbah gugel..
n' yg kluarr notess di bawah ini ni..
sbnrnya udh byk pnjelasan n' buku-buku ttg qolbu.. tp, gag da salahnya coba liat dari sumber-sumber lainnya.. hhe
QOLBU
Manusia, barangkali sosok makhluk paling unik dan misterius. Pada saat tertentu, Ia tampil(mau) menampakkan sebagai sesosok malaikat. Sosok makhluk suci. Seolah tiada dosa sedikitpun membekas dan (dibiarkan) menyelinap dalam dirinya. Tetapi tidak jarang, manusia seringkali menjelma layak iblis-setan. eksistensi, visi dan misi serta perilaku manusia lebih dari iblis-setan itu sendiri. Pendek kata, dalam diri manusia tersimpan dua potensi, baik dan buruk.
Dalam pandangan Islam, seluruh sepak terjang tingkah laku Manusia bermuara dari satu titik, Qolbu (hati). Dari titik sentral inilah, segala kebaikan mengalir. Tempat awal mula kejelekan bermula. Titik ini akan memberikan implikasi dampak positif dan negatif cukup besar bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.
Qolbu memiliki arti dan peranan sentral cukup penting dalam menentukan arah kehidupan manusia. Logika ini barangkali, sehingga dalam strategi dakwahnya, Aa Gym memberikan perhatian utama atas persoalan Qolbu ini dengan desain format “ Management Qolbu (MQ)” nya. KH. Muhyiddin Abdusshomad kurang lebih juga menaruh perhatian yang sama yang dikemas dengan nama “ Penuntun Qolbu”.
Imam al-Ghazali, penyakit Qolbu bermuara pada tiga hal, hasud (iri), riya’ dan ‘ujub atau takabbur (h. 66). Ketiga penyakit ini merupakan induk dari semua penyakit qolbu lainnya. Jika kita cermati ketiga jenis penyakit kronis in, bahkan penyakit-penyakit qolbu lainnya serta kerusakan yang ditimbulkannya sejatinya berpangkal dari ‘Virus’ cinta dunia (Hubbal-Dunya) yang berlebihan.
Akibat terlalu cinta dunia, rasa iri terhadap nikmat yang dimiliki orang lain akan mulai menyelinap dalam qolbu-nya. lalu muncul sifat sombong karena telah merasa memiliki segalanya, kemudian bersemi keinginan untuk memamerkan apa yang telah diperolehnya. Dari sini kemudian tumbuh sikap menghalalkan segala cara asal tujuan dapat tercapai. Yang penting hasil. Tak peduli bagaimana proses yang dilaluinya.
Sebagaimana penyakit jasmani, penyakit Qolbu juga terdapat terapi pengobatannya. Ia senantiasa hinggap dan menghilang dari qolbu manusia sesuai kondisi dan kemauan manusia itu sendiri untuk menyembuhkannya. Setiap kali penyakit itu menimpa dan muncul segera sedini mungkin dihindari dan diupayakan obat penawarnya sebelum berkarat dan mendarah daging sehingga sulit untuk dibasmi. Sebab, penyakit qolbu yang menimpa diri seseorang, dapat berimplikasi negatif bagi kehidupannya.
Ada beberapa terapi penawar agar Qolbu senantiasa jernih dan bersih serta terhindar dari endapan penyakit. Tidak menjadi sarang penyakit. Dalam buku ini dijelaskan ada lima terapi. Tetapi jika diperas diambil saripatinya, maka hanya akan menjadi 2 point saja, yaitu Dzikrullah dan Tadabbur. (h. 86-88). Qolbu yang selalu berdzikir kepada Allah Swt, akan timbul kesejukan jiwa, sehingga seseorang akan menjadi lapang dalam menghadapi segala pernik-pernik problematika kehidupan. Buahnya yang dapat dipetik, ia tidak akan silau atas kenikmatan yang dimiliki orang lain. Begitu juga ia tidak akan sombong dengan kelebihan yang dimilikinya.
Ikhtiar penyembuhan penyakit qolbu yang kedua adalah dengan melakukan tadabbur. Tadabbur adalah merenungkan hakikat kehidupan manusia di dunia serta memikirkan tentang apa yang sedang menimpa dirinya. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang lemah. Kalau kita renungkan semua hal yang ada di dunia ini esensinya milik Allah. Dia-lah juga yang mengaturnya dengan penuh bijaksana. Jadi, sifat iri sama sekali tidak ada mamfaatnya. Itu hanya perbuatan sia-sia.Renungkan!. tidakkah kita malu. Apa yang harus kita pamerkan (riya’) dan buat apa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain. Sebab, itu semua sejatinya milik Allah. Kita hanya diberi amanah buat sementara waktu. Apa yang dapat kita banggakan dan sombongkan, toh semua yang kita miliki akan musnah seiring perjalanan waktu. Itu semua akan diambil kembali oleh Sang pemiliknya.
Hati/Qolbu hampir mirip,,,,,,,, hanya saja kalau otak bekerja menurut logika sedangkan hati bekerja secara insting (bukan insting hewan loooo) otak membuat kita mempunyai kemampuan yang kita pakai di dunia mis skolah, bekerja, melakukan kerjaan rmah dllllllll klo Qalbu/hati, ia berupa fitrah yang dimiliki setiap manusia yaitu percaya akan Tuhan, meyakini adanya hal diluar otak kita bisa menjangkaunya.
Qalbu/hati a/ penyeimbang otak, dimana seringkali otak kita menuntut kita untuk bisa melakukan sesuatu melebihi kapasitas yang kita punya tetapi dengan hati, dengan mengingat bahwa setiap hal yang terjadi sudah ada yang mengatur dengan otomatis otak akan relaks.
klo ane... ade salah-salah mohon dima'afkan dan dikasih masukan yah...
http://islam-fajr.blogspot.com/2008/12/pentingkah-dunia.html
Kaloo gw sii taunya yang satu lagii tuh --> hati nurani yang asalnya dari moral (dulu kn pernah tu dibahass wktu matkul MPKT).. jadi gmn bangsa ini ingin dikatakan sbg bangsa bermoral kaloo pemimpin atau masyarakt di dalamnya aja udh gag punya atau kurang melestarikan hati nurani… iya bukan?!
teruss soal yang penawarr qolbu.. sebenarnya dalam Al-Quran udah byk bgt tuh rumus-rumus jitu ttg penawar or obat qolbu..
ada kan tuh lagunya.. obat hati ada 5 perkara nya..
yang pertama "Baca Qur'an dan maknanya"..
yang kedua, ketiga, keempat, dan kelima jangan lupaa..
adalagii nii artikelnya tentang Al-Quran sebagai penyejuk qolbu..
diringkass aja kalii yiaaa
AL-QUR’AN PENYEJUK QOLBU
Ketahuilah, Al-Qur’an itu mengandung obat segala penyakit qolbu (hati). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Wahai manusia, telah datang kepada kalian mauidzhoh (pelajaran) dari Rabb kalian, dan penyembuh apa yang ada dalam hati.” (QS. Yunus : 57).
“ Dan kami turunkan dari Al-Qur’an ini sesuatu yang merupakan penyembuh dan rahmat bagi orang-orang mu’min.” (QS. Al-Isro’ : 82).
Segala penyakit qolbu itu bermuara pada syubhat (kesamaran pemahaman, ed.) dan syahwat (hawa nafsu), dan Al-Qur’an adalah dapat menyembuhkan keduanya.
Al-Qur’an menerangkan semua itu dengan sebaik-baik keterangan, menjelaskannya dengan sejelas-jelas penjelasan, sangat bagus dan indah tiada yang menandingi, mudah di pahami dan di cerna oleh akal. Al-Qur’an merupakan obat hakiki untuk menyembuhkan penyakit-penyakit qolbu.
Sebagai contoh pengalaman seorang pakar filsafat yaitu Al-Fahrurrozi, yang telah mencapai tingkatan paling tinggi di masanya dalam ilmu filsafat. Namun filsafat ternyata sebuah penyakit ganas pada qolbu seseorang yang hanya menimbulkan keraguan pada I’tiqad (keyakinan) seorang muslim lalu menimbulkan kegelisahan pada qolbunya sebagaimana dikatakan bahwa “akhir keadaan ahli filsafat adalah keraguan”.
Ia menyatakan dengan penuh kesadaran : “Saya perhatikan teori-teori ilmu kalam dan metodologi filsafat, saya nilai tidak mampu mengobati orang sakit dan menghilangkan dahaga. Saya melihat jalan yang paling dekat adalah jalan Al-Qur’an ….Dan barang siapa yang mencoba seperti percobaanku, maka ia akan mengetahui sebagaimana yang aku ketahui.”
Penyembuhan dengan Al-Qur’an tergantung pada pemahaman terhadap Al-Qur’an itu sendiri dan pengetahuan terhadap makna-maknanya. Orang yang Allah beri pemahaman, mata hatinya akan melihat yang haq dan yang bathil dengan begitu jelas sebagaimana ia melihat perbedaan siang dan malam.
Qolbu membutuhkan segala sesuatu yang memberinya manfaat dan melindunginya dari mudharat (bahaya) sebagaimana jasmani membutuhkan segala sesuatu yang memberinya manfaat dan melindunginya dari mudharat. Dengan itu ia akan berkembang menuju kesempurnaan. Tiada jalan menuju kepada kesempurnaan qolbu kecuali dengan Al-Qur’an. Kalaupun ada jalan yang lain, maka itu sangat sedikit dan tidak akan mencapai kesempurnaan.
Wallahu a’lam.
Diringkas dari tulisan Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah dalam kitab Ighotsatul Lahfan. Hal. 50-52. (Majalah Asy-Syari’ah/Vol.I/No. 04/Syawal 1424 H).
ttp://www.darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=422
terusss adalagiii niii tentangg...
Bagaimana mencapai Qolbu sehat yang bekerja dengan harmonis sebagaimana para nabi?
Tentu karena Qolbu adalah direka oleh Yang Mencipta, maka peluru yang mengisi Qolbu yang seharusnya adalah peluru buatan Yang Menciptakan. Sebagai pusat motorik dari aktivitas manusia, Qolbu harus berisi ajaran-ajaran dari Sang Pencipta sebagai suatu yang natural, yang menjadi pasangan diciptakannya Qolbu. Ibarat komputer, maka Qolbu bagaikan sebuah CPU yang harus diinstal oleh Operating System yang tepat dan asli. Program-programnya pun harus diinstal dengan yang Asli, agar unit komputer itu bisa bermanfaat dan tidak menimbulkan masalah bagi penggunanya.
Pelurunya adalah Al-quran sebagai petunjuk hidup, sebuah kitab yang kini hanya dibaca saja tanpa pemahaman akan maksud dan arti dari petunjuk yang dimaksud.
Qolbu yang diisi Quran, akan menciptakan manusia mempunyai visi hidup jelas. Sehingga pikir, kata, dan perbuatannya tidak sia-sia.
Qolbu yang diisi Quran, akan membuat manusia punya kekuatan ekstra, innovative, tangkas, sebagai modal menerima petunjuk2 Nya.
Qolbu yang diisi Quran, akan menciptakan manusia yang sehat jasmani dan ruhaninya, tanpa penyakit yang berarti. Kalaupun ada hal yang tidakberes, maka akan segera direcovery oleh tubuh yang diperintahnya.
Qolbu yang diisi Quran, menjauhkan manusia dari rasa curiga, pesimis, dan paranoid akan masalah yang dihadapi. Tetapi membentuk manusia yang terbuka (Insyiroh) sebagai modal awal masuknya wahyu dari Nya.
“Maka kepada perkataan apakah selain Al Qur'an ini mereka akan beriman?”
QS: 77/50
http://qordon.multiply.com/journal/item/2/ANATOMI_QOLBU
jadi balik lagii deh sekarang pertanyaanya.. sudahkah kita tilawatil qur'an hari ini..
n.n
saling mengingatkan yiaa...
--nb: karena alkisah dari jaman dahulu kala *Rasulullah pernah berdialog dengan Orang-orang mukmin bahwa kita mempunyai "Lima belas perkara plus Lima perkara" yang harus disempurnakan...
apakah itu..????
jadii,,ditunggu yiaa notes selanjutnya... ^^
diambil dari buku Mohamad Zaka Al Farisi..
sebelumnya kita pahami dahulu lebih dalam tentang qolbu yang udah dibahass diatas..
yang perkara-perkara itu.. ditunggu aja yiaa... *atau mngkin udah ada yg pernah baca bukunya.. hhe
-wassalam-
smuga bermanfaat ^^
Langganan:
Postingan (Atom)