Senin, 04 Januari 2010

ikan cucut yuuu lanjuttt

Ini nih lanjutan dari notes yang kemarin aku janjikan.. hehe
Boleh copas dari buku aslinya karya Mohamad Zaka Al Farisi..
Silahkan dicoba.. hho dibaca maksudnya..
Dikisahkan bahwa Alqamah bi Haris pergi menemui Rasulullah saw bersama tujuh orang dari marganya. Bergitu sampai di tempat yang fituju, Alaqamah mengucap salam.
Dari dalam rumah, terdengar seseotrang menjawab salam. Kemudian, pintu dibuka dan dari balik pintu keluarlah seseorang dengan wajah yang sangat menawan.
“kalian siapa?” Tanya Rasulullah saw
“kami orang –orang mukmin.”
“Harus ada bukti. Katakan apa bukti keimanan kalian!”
“Kami percaya kepada lima belas perkara. Lima perkara yang Engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang diperintahkan oleh utusan Engkau kepada kami, dan lima perkara sisanya sudah menjadi kebiasaan kami sejak zaman jahiliah.”
“Apa lima perkara pertama yang kuperintahkan kepada kalian itu?”
“Engkau telah memerintahkan kepada kami agar beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, serta takdir Allah yang baik maupun yang buruk.”
“Lima perkara yang diperintahkan oleh utusanku?”
“Utusan Engkau memerintahkan kami supaya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Engkau adalah Rasulullah, mendirikan shalat fardu lima waktu, menjalankan shaum Ramadhan, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji bila mampu.”
“Lalu, lima perkara yang sudah menjadi kebiasaan kalian sejak zaman jahiliah?”
“Bersabar ketika susah, bersyukur ketika senang, berani ketika berperang, ridha ketika mendapat cobaan, dan tidak merasa gembira dengan musibah yang menimpa orang lain.”
Rasulullah semakin menarik mendengar penuturan mereka. Kata-kata mereka teratur, bermakna, jelas, lugas, dan mudah dipahami. Tidak mengherankan jjika kemudian beliau memuji mereka. Kedelapan orang ini hanya menunduk malu mendengar pujian dari Rasulullah saw.
“Akan kutunjukkan lima perkara yang menyempurnakan lima belas perkara yang sudah ada pada kalian. Pertama, jangan menumpuk-numpuk sesuati yang tidak akan kalian makan. Kedua, jangan membangun rumah yang tidak kalian huni. Ketiga, jangan berlomba memperebutkan sesuatu yang akan kalian tinggalkan. Keempat, tinggalkan hal-hal yang tidak berguna. Kelima, berusaha mencari bekal untuk kehidupan akhirat kelak,” kata Rasulullah saw.
Ada sebuah kalimat bijak menyatakan bahwa, sebuah kisah jauh lebih bermakna daripada pemaparan panjang lebar yang serius dan berbobot sekalipun. Maka dari itu penulis tersebut membuat buku yang dapat menjadi Chicken soup Islami penghangat jiwa seperti ini. Insya Allah.
Dan penulisnya pun berkata, bahwa sebagaimana kita ketahui, kisah termasuk salah satu gaya bertutur al-Quran dalam menyampaikan pesan-pesannya kepada umat manusia.

Wassalam
Smuga bermanfaat ^^

Tidak ada komentar: